TANDA-TANDA LAHIRNYA IMAM MAHDI

Kembali  kita  membicarakan  soal  Imam Mahdi,  Mahdi  dalam arti  kata  orang  yang mendapat petunjuk, atau pimpinan dan hidayat Tuhan. Kata syeikh Ibnu Hajar dalam " Skana'iq" bahwa Mahdi itu jelas pasti akan datang , sebelum Nabi Isa a.s dan sebagai ciri-cirinya yang khas atas kedatangan Imam Mahdi ialah akan terjadi Gerhana dua kali dalam sebulan.
Pertama  gerhana  matahari  pada tanggal  1 Ramadhan dan Kedua  gerhana  bulan pada tanggal 14 Ramadhan. Hal ini belum pernah terjadi pada masa sebelumnya.
Tersebut menurut 'Ulama semua mufakat, riwayat Muslim, Abu Dawud, Annasa'ie Ibnu

Majah dan Imam Al-Baihaqi bahwa Mahdi itu keturunan Sitti Fatimah putri Rosululloh s.a.w.

Konon dalam Kasyful  Ghaibiyah Syaikh Zainul  Abidin Alfathoni  berkata,  setelah 20 tahun Imam Mahdi berjuang dan orang-orang Israil  dapat  ditaklukan, kemudian Imam mahdi menyiapkan angkatan perangnya  akan berangkat  kedataran Eropa.  Karena nampak di  Negara barat ada diantaranya yang masih membandel tidak mau menerima ajakan Imam mahdi.  Maka oleh karena itu Imam mahdi  menginstruksikan angkatan perangnya untuk berangkat  kedataran Eropa melalui Roma.
Setelah mustaid berangkatlah angkatan perang islam dibawah pimpinan Imam Mahdi sendiri,  akan tetapi sayang diantara negara di Eropa,  setelah mendengar akan datang angkatan perang kaum muslimin maju ke Eropa, maka merekapun siap siaga akan menghadang kedatangan tentara kaum
muslimin.
Demikian terdengar  berita begitu tentara  kaum muslimin sampai  di  dataran Eropa,  di sebuah kota  yang termasyhur  kuat  menganut agama  Nashara,  maka ketika itu segera  terjadi peperangan/ pertempuran. Berdentum-dentum suara meriam memuntahkan pelurunya terhadap tentara  kaum muslimin yang bergerak maju kedalam kota,  namun mereka maju terus  sambil mengucapkan Allahu Akbar.
Pekikan  Allahu  Akbar  menggema  diangkasa,  seolah-olah  langit  bagaikan  runtuh, menghebat suaranya bagaikan guntur, dan timbul rasa takut dihati musuh.
Tentara  Muslimin  maju  terus  tidak  menghiraukan  suara  tembakan  musuh,  peperangan  terus berkecamuk, pertahanan musuh satu demi satu dapat di dobrak terus, dan satu demi satu kotakota diduduki tentara Muslimin.
Pada  ketika  itu  Imam  mahdi  berseru  :  Saudara-saudara  sekalian  penduduk  kota, kedatangan kami bukan untuk merampas kekuasaan, kami kemari adalah untuk perdamian, kami datang atas nama Tuhan Yang Maha Esa, kami mengajak bersatu dalam agama yang sama, yang nama Nabinya tersebut dalam taurat dan Injil.
Inilah agama yang akan menyelamatkan kalian dari ke musyrikan,menyelamatkan kalian dari  pada  penyembahan  kepada  patung-patung  dan  gambar.  Sembahlah  kepada  Tuhan  yang mengutus Nabi Ibrahim, Musa, Dawud, Isa dan Muhammad selaku Nabi akhir zaman.
Konon ceritanya negeri tersebut jatuh ketangan kaum Muslimin, kedua belah pihak telah banyak korban, tapi kemenangan di pihak kaum Muslimin, peperangan segera berhenti.
Kemudian  Imam  Mahdi  mengadakan  perundingan  kepada  pembesar  negeri  dan memberitahukan  tujuan  mereka,  bahwa  tugas  beliau  untuk  mengajak  mereka  kepada  Islam.
Karena  zaman kini,  zaman akhir  menandakan dunia  sudah mendekati  Kiamat.  Dan diantara tanda-tanda itu sedikit lagi akan turun Nabi Isa Almasih Ibnu Maryam.
Setelah mendapat kata sepakat, bahwa para pembesar negeri lalu masuk Islam dan lalu di ikuti  oleh  rakyatnya.  Imam mahdi  kemudian  buat  sementara  terdiam dinegeri  itu,  untuk mengadakan peninjauan dan menyaksikan rakyat banyak berduyun-duyun masuk Islam.
Imam Mahdi  berkunjung  ketiap-tiap  kota  memberi  penerangan  tentang  Islam,  dan memberi  penjelasan,  bahwa  Islam tidak  bertentangan  dengan  ajaran  Injil  dan Taurat  (Kitab dahulu). Semua kitab-kitab itu sama-sama diturunkan dari sisi Tuhan, dan dikatakan pula bahwa Al-Qur'an itu adalah penyempurnaan isi Taurat dan Injil.
Maka dengan demikian tiap-tiap negeri  di barat  yang di taklukan rakyatnya berduyunduyun masuk Islam!

SYETAN BERKESEMPATAN MENGGODA KETIKA ORANG AKAN DICABUT NYAWA

Tersebut didalam riwayat,  apabila orang sedang menghadapi sakaratul-maut,  disaat  itu datanglah  syetan  menggoda.  Dia  merupakan  dirinya  seperti  keluarga  orang  itu,  yang  telah meninggal. Ketika orang yang akan menghadapi maut, bermacam-macam merasakan penderitaan bathin :
Terkenang akan perbuatannya yang maksiat,
Karena belum bertaubat,
Ingat akan keluarga,
Ingat akan sakaratul-maut,
Terlihat ditempat mana ia akan kembali,
Haus, Dahaga yang tidak terkira.
Disaat  itu  syetan  merupakan  dirinya,  seperti  keluarga  yang  telah  meninggal  sambil memegang gelas berisi air minum yang diemeng-emengkan didepan matanya. Jika ia mau ingkar dari imannya akan diberikan air minum itu.
Demikian syetan menggoda agar orang itu mati didalam kekufuran. Jika orang yang teguh imannya, dia tidak akan tertarik dengan bujukan syetan, karena ia tahu bahwa itu cuma tipuan saja.
Namun bagi mereka yang kuran iman, jadilah mereka ini mangsanya syetan, terjerumus di dalam kekufuran.  Padahal  air  itu  tidak  diberikan  tapi  dia  sudah  murtad  dari  agamanya. Na'udzubillah!!!

RIWAYAT NUR MUHAMMAD

Riwayat Nur Muhammad datang berkunjung kepada empat unsur, yaitu ; Air, Api, Angin dan Tanah atas titah Allah Yang Maha Esa.
Pertama-tama Nur Muhammad datang mengunjungi angin, dikala itu dilihat angin sedang bermegah-megah bertiup berputar-putar. Setelah mendengar Nur Muhammad memberi salam lalu berhenti dan membalas salamnya.
Kata  Nur  Muhammad :  "Hai  angin,  jika engkau sadar  dan mengetahui  kadar  derajat dirimu,  niscaya  engkau  bermegah-megah  secara  demikian  itu.  Tahukah  engkau  kerendahan dirimu?"
Jawab angin dengan rasa terkejut : "Tidak, aku merasa puas dengan diriku."
Kata Nur Muhammad : "Tahukah engkau hai angin, meskipun engkau mempunyai tenaga  yang cukup besar dan mempunyai kekuatan yang luar biasa, akan tetapi engkau pada suatu ketika akan dapat di perintah oleh manusia dan engkau akan melayani kehendak manusia."
Kata  angin  :  "Jika  begitu,  engkaulah  makhluk  yang  tidak  cacat  celanya  mempunyai martabat yang tinggi."
Kata Nur Muhammad :  "Tidak hai  angin, aku adalah makhluk Tuhan yang tidak sunyi dari pada kesalahan. Hanya Allah Tuhan Maha Suci dari pada sifat kerendahan dan kekurangan."
Kemudian Nur Muhammad pergi mengunjungi api. Dilihat api sedang berkobar menyala -nyala  dengan dahsyatnya.  Maka  setelah mendengar  Nur  Muhammad mengucap salam,  lalu berhenti dan menjawab salamnya.
Kata Nur Muhammad :  "Mengapa engkau membanggakan dirimu dengan kekuatanmu, apakah engkau tidak tahu, bahwa suatu ketika kekuatanmu yang begitu luar biasa dan tenagamu yang begitu dahsyat akan digunakan untuk keperluan manusia?"
Mendengar kata Nur Muhammad demikian, terkejutlah api karena ada lagi makhluk yang lebih kuat lagi dari padanya.
Kata Api kemudian : "Kalau begitu, beruntunglah engkau. Rupanya engkau makhluk yang mulia di sisi Tuhan."
Kata Nur Muhammad : "Tidak, aku adalah makhluk ciptaan Tuhan. Hanya Dia-lah Yang Maha Mulia dan Maha Besar yang patut mendapat pujian dari Makhluk-Nya."
Kemudian Nur Muhammad datang mengunjungi Air,  dilihatnya air sedang memuaskan dirinya  diperlihatkan tenaganya  dan kekuatannya.  Mendengar  Nur  Muhammad mengucapkan salam lalu berhenti dan membalas salamnya.
Kata Nur Muhammad : "Hai air, tahukah engkau akan kekurangan dirimu?"
"Tidak" jawab air dengan terkejut.
Kata Nur Muhammad : "Tahukah engkau pada suatu ketika, pada saat yang lama, engkau  akan digunakan tenagamu untuk kepentingan hidup manusia."
Kata Air : "Jika demikian, Engkaulah makhluk yang mulia."
Jawab Nur Muhammad :  "Tidak, aku tidak lebih hanya sebagai  makhluk Allah. Hanya  Allah-lah yang patut menerima pujian dan sanjungan dari makhluknya."
Kemudian Nur Muhammad pergi mengunjungi bumi. Dilihatnya bumi tenang-tenang saja  tidak  nampak  sifat  sombong  dan  congkak.  Ia  membalas  salam dengan  hormat  ketika  Nur Muhammad mengucap salam.
Kata Nur Muhammad : "Akulah Nur Muhammad yang kelak akan menjadi kekasih Tuhan Rabbul 'Alamiin. Diantara keempat  unsur makhluk Tuhan, hanya engkaulah yang mempunyai  sifat Tawaddhu' merendahkan diri."
Kemudian Nur Muhammad kembali ke hadirat Tuhan melaporkan kunjungannya kepada ke empat unsur makhluk Tuhan itu.
Kata  Tuhan  :  "Semuanya  sudah  aku  ketahui.  Oleh  karena  itu  aku  bermaksud  akan menjadikan tubuh Adam dari tanah dan aku campurkan pula tiga macam unsur itu. Yaitu : air, angin dan api."
Demikian riwayat Nur Muhammad.

PEMBALASAN KUBUR

Kembali  kita  bicarakan  siksa  kubur  atau  nikmat  kubur,  tidak  seorang  pun  dapat mengetahui  keadaan di kubur,  Kecuali  Allah yang mengetahuinya.  Karena siksa atau nikmat kubur sudah di  atur  oleh Allah. Sebagaimana halnya orang yang mendapat  impian bukanlah kehendak orang tidur itu sendiri.
Diterangkan dalam hadits jikalau orang yang di kubur orang yang shalih, maka ia akan menerima balasan yang baik. Itulah yang dinamakan Nikmat kubur.
Setelah dia dapat menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir, dia tidak mendapat siksaan, karena jawaban benar, lalu malaikat itu pergi. 
Setelah malaikat  itu pergi,  kedengaran pula orang datang mengucap salam,  dilihatnya orang itu serupa benar dengan rupa dirinya,  tapi dia lebih bagus dan memakai  pakaian bagus. Orang itu lalu bertanya : "Siapa engkau?" Jawabnya : "Aku ini amalmu, dan aku datang kemari untuk menemanimu."  Orang itu merasa girang sekali  kedatangan amalnya menjadi  teman,  ia merasa beruntung disitu baru diketahui bahwa dia telah beramal shalih dan mendapat kurnia dari Tuhan, Kemudian orang itu disuruh tidur seperti tidurnya penganti baru.
Kuburnya terasa lapang dan lega, dia berada disuatu alam, yang sangat asing baginya, dia merasa tidak mati dan dia tetap hidup disitu, menanti sampai bangkit kubur.
Akan tetapi  bagi mereka orang-orang durhaka,  setelah orang-orang yang mengantarnya kembali  beberapa langkah, si mati  merasa hidup kembali,  Ia merasa disuatu alam yang sangat asing, sunyi, sepi, seperti terasa dalam mimpi, tapi bukan mimpi, kini telah menjadi kenyataan baginya. Sadarlah ia sekarang, bahwa ia telah berada di alam seorang diri. Kini dia sudah terpisah dari dunia, terpisah dari sanak keluarganya, berpisah dari semua yang dimilikinya.
Kini  betul-betul  baru  percaya,  apa  yang  dikatakan  orang  kepadanya.  inilah  yang dinamakan  mati,  meski  dia  merasa  hidup,  tetapi  tidak  dapat  berbuat  apa-apa.  meskipun  ia berteriak sekuat tenaga, tetapi tidak akan dapat didengar orang. Ia dapat mendengar suara orang yang masih hidup tapi yang masih hidup tidak dapat  mendengar  suaranya,  dia dapat  melihat orang yang masih hidup, tapi yang hidup tidak dapat melihatnya. Dia seperti terkurung didalam sangkar kaca, dia dapat melihat barang disekelilingnya,  tapi dia tidak dapat bergerak ke manamana. 
Sekarang ia sadar bahwa dia telah berada di alam yang ia sendiri belum kenal yaitu alam "Barzakh." Entah berapa lama ia berada disitu ia sendiri tidak tahu.

ASAL KETURUNAN BANGSA YA'JUJ DAN MA'JUJ

Adapun Nabi Nuh a.s. mempunyai tiga orang anak laki-laki. Ham, Sam dan Yafits.
Ham menurunkan bangsa Habsyi dan Zangi yang berkulit hitam.
Sam menurunkan keturunan bangsa Arab Rumawi dan Ajam.
Yafits menurunkan keturunan Bangsa Turki Barbar, Mongol dan Ya'juj dan Ma'juj
Ada yang mengatakan Nabi Nuh cuma mempunyai  anak dua orang laki-laki,  Ham dan  Yafits. Ham menjadi raja di Mesir dan Yafits menjadi raja di Hindustan (India).
Yafits beranak namanya "Aaj", aaj mempunyai anak Auj namanya, dan Auj mempunyai  anak unuk namanya. Anak ini tinggi besar, dapat dikatakan manusia raksasa, maka unuk inilah diceritakan dizaman Nabi Nuh disuruh mengambil  pohon kayu yang terbesar  dinegeri  Mesir untuk dibuat kapal. Nabi Nuh adalah orang yang terpanjang umurnya didunia, yaitu 950 tahun.
Menurut riwayat, orang dulu sangat panjang umurnya dan besar-besar. Akan tetapi yang paling terbesar badannya dan paling tinggi di dunia di waktu itu ialah Unuk, namun unuk ini tidak mempunyai  pikiran seperti  orang dewasa.  Konon ceritanya ketika terjadi banjir besar di zaman Nabi Nuh, Unuk ini tidak tenggelam. Gunung Ararat di turki yang terkenal gunung yang paling tinggi disitu tinggal puncaknya yang kelihatan. Dan konon katanya bangsa turki, artinya suku bangsa yang tertinggal ketika Dzulqornain menutup pintu gua tempat keluar masuk bangsa Ya'juj itu. Benar tidaknya Wallohu A'lam. Unuk itu lebih panjang lagi umurnya dari nabi Nuh, menurut cerita kematian Unuk itu di zaman Nabi Musa a.s.
Konon kabarnya pada suatu ketika Unuk tiba-tiba datang ke negeri  Rum,  dan berkata kepada raja disitu : "Tuan raja, cobalah tuan carikan seorang gadis untuk saya, tapi awas jika tuan tidak dapat memenuhi kehendak saya, akan saya karamkan negeri tuan dengan air laut."
Bukan main terperanjatnya raja mendengar kata Unuk itu, pikirnya dimana mungkin dapat dicari  seorang  gadis  yang  besarnya  seperti  dia.  Akan  tetapi  raja  tidak  kehabisan  akal,  raja meminta tempo sampai  12 tahun untuk mencari  gadis yang dimintanya,  rupanya Unuk sabar menunggu, kemudian raja mengumpulkan ahli pembuat patung diseluruh dunia, untuk membuat patung raksasa, akan disuruh pahat sebuah gunung batu, akan dilukis menyerupai seorang gadis cantik sedang tidur terlentang.
Demikianlah raja mengerahkan ahli pemahat patung untuk membuat patung tersebut. Lalu mereka memahat sebuah gunung batu dilukiskan seperti seorang gadis cantik. Hampir dua belas tahun, selesailah patung itu, lalu perut patung itu dikorek dan dalam perut patung itu diisi daging mentah yang dimasukan dari  liang kemaluan patung itu. Maka tidak sedikit  pengisian daging yang masuk kedalam perut patung itu. kemudian setelah itu lalu dipanggilah Unuk dan ditunjuki kepadanya dimana tempatnya gadis yang ia minta.
Bukan buatan girangnya hati Unuk melihat patung itu, cantik dan menggairahkan, sehelai benang pun tidak ada menutupi tubuhnya. Unuk tidak dapat menahan birahinya, lalu di jima'nya patung itu, dan kemudian itu ia pergi tidak kembali lagi.
Maka dengan takdir Tuhan air mani Unuk yang tertumpah dalam perut patung bercampur daging, lalu menjadi busuk dan berulat sebesar tubuh bayi manusia. lama kelamaan ulat itu jadikepompong,  maka  dari  kepompong-kepompong  itu  menetas  menjadi  anak  manusia  yangsempurna.  Setelah menetas  semuanya  dan mereka merasa   lapar,  lalu keluar  mencari  makan.
Dengan melalui liang kemaluan patung itulah merupakan pintu goa bagi mereka keluar masuk, mereka keluar memakan apa saja yang mereka temui,  terutama binatang-binatang ternak yang menjadi sasaran mereka.
Maka pada zaman Iskandar Dzulqornain, ditutup pintu gua itu dengan demikian mereka tidak dapat keluar mengganggu lagi. Sebagaimana sudah diterangkan diatas, dan pada saat kiamat akan tiba, mereka dapat keluar setelah tutupan itu hancur dikorek mereka.
Demikianlah keterangan dalam Kitab Kasyful Ghaibiah.

Asal-usul Syekh Siti Jenar

Syekh Siti Jenar lahir sekitar tahun 829 H/1348 C/1426 M (Serat She Siti Jenar Ki Sasrawijaya; Atja, Purwaka Tjaruban Nagari (Sedjarah Muladjadi Keradjan Tjirebon), Ikatan Karyawan Museum, Jakarta, 1972; P.S. Sulendraningrat, Purwaka Tjaruban Nagari, Bhatara, Jakarta, 1972; H. Boedenani, Sejarah Sriwijaya, Terate, Bandung, 1976; Agus Sunyoto, Suluk Abdul Jalil Perjalanan Rohani Syaikh Syekh Siti Jenar dan Sang Pembaharu, LkiS, yogyakarta, 2003-2004; Sartono Kartodirjo dkk, [i]Sejarah Nasional Indonesia, Depdikbud, Jakarta, 1976; Babad Banten; Olthof, W.L., Babad Tanah Djawi. In Proza Javaansche Geschiedenis, ‘s-Gravenhage, M.Nijhoff, 1941; raffles, Th.S., The History of Java, 2 vol, 1817), dilingkungan Pakuwuan Caruban, pusat kota Caruban larang waktu itu, yg sekarang lebih dikenal sebagai Astana japura, sebelah tenggara Cirebon. Suatu lingkungan yg multi-etnis, multi-bahasa dan sebagai titik temu kebudayaan serta peradaban berbagai suku.
Selama ini, silsilah Syekh Siti Jenar masih sangat kabur. Kekurangjelasan asal-usul ini juga sama dgn kegelapan tahun kehidupan Syekh Siti Jenar sebagai manusia sejarah.
Pengaburan tentang silsilah, keluarga dan ajaran Beliau yg dilakukan oleh penguasa muslim pada abad ke-16 hingga akhir abad ke-17. Penguasa merasa perlu untuk “mengubur” segala yg berbau Syekh Siti Jenar akibat popularitasnya di masyarakat yg mengalahkan dewan ulama serta ajaran resmi yg diakui Kerajaan Islam waktu itu. Hal ini kemudian menjadi latar belakang munculnya kisah bahwa Syekh Siti Jenar berasal dari cacing.
Dalam sebuah naskah klasik, cerita yg masih sangat populer tersebut dibantah secara tegas,
“Wondene kacariyos yen Lemahbang punika asal saking cacing, punika ded, sajatosipun inggih pancen manungsa darah alit kemawon, griya ing dhusun Lemahbang.” [Adapun diceritakan kalau Lemahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu salah. Sebenarnya ia memang manusia berdarah kecil saja (rakyat jelata), bertempat tinggal di desa Lemah Abang]
Jadi Syekh Siti Jenar adalah manusia lumrah hanya memang ia walau berasal dari kalangan bangsawan setelah kembali ke Jawa menempuh hidup sebagai petani, yg saat itu, dipandang sebagai rakyat kecil oleh struktur budaya Jawa, disamping sebagai wali penyebar Islam di Tanah Jawa.
Syekh Siti Jenar yg memiliki nama kecil San Ali dan kemudian dikenal sebagai Syekh ‘Abdul Jalil adalah putra seorang ulama asal Malaka, Syekh Datuk Shaleh bin Syekh ‘Isa ‘Alawi bin Ahmadsyah Jamaludin Husain bin Syekh ‘Abdullah Khannuddin bin Syekh Sayid ‘Abdul Malikal-Qazam. Maulana ‘Abdullah Khannuddin adalah putra Syekh ‘Abdul Malik atau Asamat Khan. Nama terakhir ini adalah seorang Syekh kalangan ‘Alawi kesohor di Ahmadabad, India, yg berasal dari Handramaut. Qazam adalah sebuah distrik berdekatan dgn kota Tarim di Hadramaut.
Syekh ‘Abdul Malik adalah putra Syekh ‘Alawi, salah satu keluarga utama keturunan ulama terkenal Syekh ‘Isa al-Muhajir al-Bashari al-‘Alawi, yg semua keturunannya bertebaran ke berbagai pelosok dunia, menyiarkan agama Islam. Syekh ‘Abdul Malik adalah penyebar agama Islam yg bersama keluarganya pindah dari Tarim ke India. Jika diurut keatas, silsilah Syekh Siti Jenar berpuncak pada Sayidina Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib, menantu Rasulullah. Dari silsilah yg ada, diketahui pula bahwa ada dua kakek buyutnya yg menjadi mursyid thariqah Syathariyah di Gujarat yg sangat dihormati, yakni Syekh Abdullah Khannuddin dan Syekh Ahmadsyah Jalaluddin. Ahmadsyah Jalaluddin setelah dewasa pindah ke Kamboja dan menjadi penyebar agama Islam di sana.
Adapun Syekh Maulana ‘sa atau Syekh Datuk ‘Isa putra Syekh Ahmadsyah kemudian bermukim di Malaka. Syekh Maulana ‘Isa memiliki dua orang putra, yaitu Syekh Datuk Ahamad dan Syekh Datuk Shaleh. Ayah Syekh Siti Jenar adalah Syekh Datuk Shaleh adalah ulama sunni asal Malaka yg kemudian menetap di Cirebon karena ancaman politik di Kesultanan Malaka yg sedang dilanda kemelut kekuasaan pada akhir tahun 1424 M, masa transisi kekuasaan Sultan Muhammad Iskandar Syah kepada Sultan Mudzaffar Syah. Sumber-sumber Malaka dan Palembang menyebut nama Syekh Siti Jenar dgn sebutan Syekh Jabaranta dan Syekh ‘Abdul Jalil.
Pada akhir tahun 1425, Syekh Datuk Shaleh beserta istrinya sampai di Cirebon dan saat itu, Syekh Siti Jenar masih berada dalam kandungan ibunya 3 bulan. Di Tanah Caruban ini, sambil berdagang Syekh Datuk Shaleh memperkuat penyebaran Islam yg sudah beberapa lama tersiar di seantero bumi Caruban, besama-sama dgn ulama kenamaan Syekh Datuk Kahfi, putra Syehk Datuk Ahmad. Namun, baru dua bulan di Caruban, pada tahun awal tahun 1426, Syekh Datuk Shaleh wafat.
Sejak itulah San Ali atau Syekh Siti Jenar kecil diasuh oleh Ki Danusela serta penasihatnya, Ki Samadullah atau Pangeran Walangsungsang yg sedang nyantri di Cirebon, dibawah asuhan Syekh datuk Kahfi.
Jadi walaupun San Ali adalah keturunan ulama Malaka, dan lebih jauh lagi keturunan Arab, namun sejak kecil lingkungan hidupnya adalah kultur Cirebon yg saat itu menjadi sebuah kota multikultur, heterogen dan sebagai basis antarlintas perdagangan dunia waktu itu.
Saat itu Cirebon dgn Padepokan Giri Amparan Jatinya yg diasuh oleh seorang ulama asal Makkah dan Malaka, Syekh Datuk Kahfi, telah mampu menjadi salah satu pusat pengajaran Islam, dalam bidang fiqih dan ilmu ‘alat, serta tasawuf. Sampai usia 20 tahun, San Ali mempelajari berbagai bidang agama Islam dgn sepenuh hati, disertai dgn pendidikan otodidak bidang spiritual.

HAKIKAT BISMILLAH


Penjelmaan duniawi dari pola dasar ilahi, yang disebut didalam Al-Qur’an dengan penulisan pena dan tempat tinta, memiliki suatu pokok signifikasi spiritual. Dapat dikatakan, bahwa Al-Qur’an merupakan suara dari firman Tuhan yang diembuskan ke hati Nabi dan kemudian kepada para sahabat dan generasi-generasi selanjutnya.
Sayyidina Ali Karamallahu Wadz’hahu mengatakan : “ Bahwa seluruh Al-Qur’an itu terkandung didalam surat Al-Fatihah”, sedangkan surat Al-Fatihah itu sendiri terkandung di dalam Bismillah (basmallah).
Karena adanya suatu kehadiran ilahi dalam teks Al-Qur’an , yakni Bismillah (Basmallah), maka kalimat Bismillah inipun merupakan pengejawantahan yang dapat dilihat dari firman ilahi itu, untuk membantu kaum muslim menembus kedalam dan ditembusi oleh kehadiran ilahi yang sesuai dengan kapasitas spiritual setiap orang Islam.
Bismillah membantu manusia untuk menembus selubung eksistensi material, sehingga memperoleh jalan masuk ke barakah yang terletak didalam firman ilahi dan untuk mengenyam hakikat alam spiritual, karena Bismillah itupun adalah suatu pengejawantahan visual dari kristalisasi realitas-realitas spiritual (Al-Haqa’iq) yang terkandung didalam wahyu Islam pertama :
“Iqraa bismirabbikaal ladzii khalaq” : Dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (Q.S. : 96 : 1)
Kalimat “Bismillah” merupakan hasil dari pengejawantahan ke-Esaan pada bidang keanekaragaman. Kalimat suci ini merefleksikan kandungan prinsip keEsaan ilahi, kebergantungan seluruh keanekaragaman kepada Yang Esa, kesementaraan dunia dan kualitas-kualitas positif dari eksistensi kosmos atau makhluk, sebagaimana difirmankan oleh Allah Swt didalam Al-Qur’an: “Yaa Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia” (Q.S. 3 : 191)
Allah S.w.t menurunkan kalimat suci “Bismillah” dalam wujud fisik (yang tersurat) pada sebuah kitab suci Al-Qur’anul Kariim yang secara langsung dapat dipahami oleh pikiran yang sehat. Karena kalimat suci “Bismillah” itu sendiri, memiliki realitas-realitas dasar dan perbuatan-perbuatan sebagai tangga bagi pendakian jiwa dari tingkat yang dapat dilihat dan di dengar menuju ke Yang Gaib, yang juga merupakan keheningan diatas setiap bunyi. Wujud fisik (Bismillah) inipun didasarkan pada ilmu pengetahuan tentang dunia batin yang tidak hanya berkaitan dengan penampakan lahir